Jumat, 29 Juni 2012

learn Japanese Greeting


Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan
[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”
[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”
[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”
[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
–> (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)
[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”
[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
 –> (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)
[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”
[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)
Yang Umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung
[JAP] Hai
[INA] “Ya”
–> (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
[JAP] Iie
[INA] “Tidak”
–> (kebalikannya “hai”)
[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”
–> (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)
[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”

 [JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”
–> (bisa juga diterapkan untuk minta maaf seperti “gomen na sai”)
[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”
[JAP] Omedetou, ne
[INA] “Selamat ya”
–> (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)
[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”
[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”
–> (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)
[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”
[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”
–> (menyatakan pengertian atas suatu masalah)
JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”
Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda
[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”
[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”
[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”
Untuk Mengakhiri Pembicaraan
JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”
[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”


[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”
[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”
Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang
[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”–> (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)
[JAP] Ittekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”–> (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)
[JAP] Itterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”
–> (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Ittekimasu”)
[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”
–> (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)
[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”
–> (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)
[JAP] Kimochi ii…!
[INA] [literal] “terasa nyaman”
–> (umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. ketika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udaranya bagus, kalimat ini bisa dipakai untuk mengekspresikannya. ^^ )


Bentuk-bentuk Kata Kerja Dalam Bahasa Jepang



Dalam bahasa Jepang, kata kerja dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni: (1) Godan, (2) Ichidan, dan (3) Irregular (i.e. tidak tergolong dalam dua grup sebelumnya).

Secara fungsi hampir tidak ada bedanya antara tiga grup tersebut — semuanya sama-sama bersifat kata kerja, punya bentuk waktu, dan sebagainya. Yang membedakan cuma infleksi (perubahan bentuk)-nya saja.

Seperti apa perbedaan dan ketentuannya, akan segera kita lihat berikut ini.


1. Ichidan Verb
 

Ichidan verb ( ー段 ) adalah kata kerja yang bentuk dasarnya berakhiran -*eru atau -*iru. Sebagai contoh,

 [latin] Kakeru
 [kana] かける

[kanji] 掛ける (en: to wear, to put on)

> -*eru diwakili oleh -keru

 [latin] Oriru
 [kana] おりる

[kanji] 下りる (en: to descend)

> -*iru diwakili oleh -riru

 [latin] Taberu
 [kana] たべる

[kanji] 食べる (en: to eat)

> -*eru diwakili oleh -beru

Di sini kita lihat bahwa Ichidan verb ditentukan oleh akhiran -*iru atau -*eru. Perlu dicatat bahwa -*iru dan -*eru tersebut BUKAN imbuhan — mereka adalah bagian dari kata dasar.

Jadi, kalau kita hendak lihat di kamus, maka di sana akan tertulis “kakeru”, “oriru”, dan “taberu”. Inilah yang disebut sebagai Ichidan verb.


2. Godan Verb
 

Godan ( 五段 ) adalah kelompok kata kerja yang paling besar di antara ketiga grup kata kerja. Godan verb pada umumnya memiliki akhiran sebagai berikut:
-ku ( - ), -gu ( - ), -su ( - ), -tsu ( - ), -nu ( - ), -bu ( - ), -mu ( - ), -ru ( - ), -u ( - )

Sebagai contoh…

 [latin] Kaoru
 [kana] かおる

[kanji] 薫る (en: to smell sweet)

 [latin] Asobu
 [kana] あそぶ

[kanji] 遊ぶ (en: to play)

 [latin] Kau
 [kana] かう

[kanji] 買う (en: to buy)

Satu hal yang harus diingat: terkadang, jika melihat kata berakhiran -ru, kita langsung menilai bahwa itu Godan. Padahal belum tentu — sebagaimana
 sudah dibahas, ada kemungkinan bahwa itu adalah Ichidan (akhiran -*iru, -*eru).

Perbedaan antara Ichidan dan Godan akan berpengaruh dalam membentuk infleksi, terutama bentuk waktu — jika tidak ada halangan, ini akan kita bahas di bagian 8 kelak.


3. Irregular Verb
 

Di samping Ichidan dan Godan, terdapat satu grup yang kata kerjanya bersifat pengecualian/tidak tergabung di antaranya. Grup ini hanya berisi dua kata kerja, yakni:

IRREGULAR I:

[latin] suru
 [kana] する

[kanji] 為る ; meskipun begitu lebih sering ditulis dengan kana

(en: to do)

IRREGULAR II:

[latin] kuru
 [kana] くる

[kanji] 来る (en: to come)

Dengan demikian, kita sudah membahas tentang pengelompokan kata kerja. Selanjutnya kita akan membahas tentang bentuk positif dan negatif.



Infleksi (Perubahan Bentuk): Positif dan Negatif



Sebagaimana umumnya sebuah bahasa, bahasa Jepang juga mempunyai bentuk positif dan negatif. Sekarang kita akan membahas bentuk positif dan negatif dari kata kerja yang sudah dibahas.

Untuk memudahkan, berikut ini saya tampilkan dalam bentuk tabel:


a) Bentuk Negatif: Ichidan
 





b) Bentuk Negatif: Godan
 





c) Bentuk Negatif: Irregular







Sebagaimana bisa dilihat, bentuk negatif dalam bahasa Jepang pada umumnya berakhiran -nai ( -ない ). Meskipun begitu akhiran yang berbeda memberikan bentuk negatif yang berbeda — sebagai contoh, “asoBU” memiliki bentuk negatif “asoBANAI”. Jadi tidak bisa sekadar mencomot akhiran dan menggantinya dengan -nai. ^^

***

Penjelasan tentang kata kerja kita akhiri sementara di sini. Jika tidak ada halangan, maka saya akan sempatkan membahas tentang tense di [nihongo-8] kelak… that is, jika saya tidak dilanda kesibukan. 

Terima kasih atas perhatiannya. Seperti biasa, koreksi dan masukan pembaca sangat diharapkan (kalau ada).
[nihongo-1] Kalimat Aktif Sederhana dalam Bahasa Jepang

Juli 6, 2007 oleh sora9n

Catatan:

Post-post lain tentang bahasa Jepang di blog ini bisa Anda temukan di halaman direktori nihongo.



First off…


 Secara umum, bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Perbedaannya bisa dijabarkan sebagai berikut:

[ENG] I eat chocolate.
[INA] Saya makan coklat.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa bahasa Indonesia memiliki struktur kalimat yang mirip dengan bahasa Inggris. Jika kita hendak menerjemahkan kalimat pertama ke bahasa Indonesia, maka kita cuma perlu mengganti kata “I” dengan “Saya”, “eat” dengan “makan”, dan “chocolate” dengan “coklat”. Di sini, kita tidak perlu menukar posisi antara subyek, predikat, maupun obyek untuk melakukan penerjemahan.

Bagaimana dengan bahasa Jepang?

Dalam bahasa Jepang, hal tersebut tidak bisa diterapkan. Terjemahan kata-per-kata dari kalimat di atas adalah sebagai berikut:

 saya = watashi =
 makan = taberu = 食べる
 coklat = CHOKOREETO = チョコレート

Meskipun begitu, contoh “saya makan coklat” di atas akan diterjemahkan dalam bahasa Jepang menjadi:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.
[JAP] チョコレート 食べる


Mengapa?


 Ini karena kalimat dalam bahasa Jepang memakai struktur Subyek-Obyek-Predikat, dan menggunakan partikel tertentu sebagai pelengkap (yaitu “wa”/”ga” setelah subyek, dan “wo” untuk obyek). Kalau dilihat kata-per-kata dalam bahasa Indonesia, maka terjemahan di atas akan jadi seperti berikut:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO o taberu.

[INA] Saya, coklat, makan

Hmm, tapi ini kurang enak untuk dibaca.  Lebih cocok kalau kita menerjemahkannya sebagai berikut:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.

[INA] Oleh saya, coklat dimakan.

Dengan panduan tersebut, kita bisa menerjemahkan bentuk kalimat Jepang yang paling dasar. That is, kalimat aktif sederhana. Tentunya kosakata baru harus dipelajari sendiri — baik lewat kamus maupun otodidak. 

Contoh lainnya…

[JAP] Neko wa nezu o oikakeru.
[JAP] 猫は鼠を追い掛ける

-> “neko” () = “kucing”
 -> “nezu” () = “tikus”
 -> “oikakeru (追い掛ける) = “mengejar”

[INA1] Oleh kucing, tikus dikejar.

[INA2] Kucing mengejar tikus (bentuk disempurnakan)

***

Jika kita tidak menggunakan obyek dalam kalimat dan hanya memakai subyek-predikat, maka cara penerjemahan di atas tak perlu dilakukan. Kita bisa menerjemahkan kata-per-kata begitu saja.

E.g.

[JAP] Ano hito ga hashiru.
[JAP] あの人が走る

-> “ano hito” (あの人) = “orang itu”
 -> “hashiru” (走る) = “berlari”

[INA] Orang itu berlari

[JAP] Kaze ga fuku.
[JAP] 風が吹く

-> “kaze” () = “angin”
 -> “fuku” (吹く) = “bertiup”

[INA] Angin bertiup.

Ini juga berlaku untuk menjelaskan perihal suatu benda atau orang, hanya saja di akhirnya perlu ditambahkan partikel “desu” (atau bentuk informalnya, “da”).

[JAP] Namae wa Sora desu.
[JAP] 名前はソラです

-> “namae” (名前) = “nama”

[INA] Nama (saya) adalah Sora.

[JAP] Aitsu wa otoko da.
[JAP] あいつは男だ

-> “aitsu” (あいつ) = “orang itu” (bentuk informal)
 -> “otoko” () = “laki-laki/pria dewasa”

[INA] Orang itu laki-laki

***

Yang sudah dijelaskan di atas adalah struktur kalimat aktif sederhana dalam bahasa Jepang. Dalam pembahasan selanjutnya, saya akan coba menulis tentang partikel pembentuk keterangan dalam bahasa Timur ini.


Read More …

Learn Japanese


irrasyaimassho, watashi no blog desu....
hello agan sekalian, well kali ini saya akan post sedikit mengenai bahasa jepang......
kali ini ane mau ngepost soal kata-kata umum yang biasanye digunakan dalam bahasa jepang.....
let cek gedot.....

Terimakasih (Arigatou Gozaimasu)

Secara gramatik berarti “sulit (bagi saya) untuk menerima (kebaikan dari anda)”. Diucapkan ketika orang lain telah membantu atau memberikan sesuatu kepada kita.

Ungkapan terima kasih ini mempunyai berbagai macam varian.

Kita bisa menambahkan kata
どうも– Doumo di depannya, yang bisa diartikan “Sangat/Sekali” どうも ありがとう ございます.

Kita juga bisa mengubahnya menjadi bentuk lampau, ketika bantuan atau pemberian dari org lain telah kita terima
ありがとう ございました.

Dapat juga kita pakai dengan cara memenggal dan mengambil salah satu katanya saja
どうも atau ありがとう saja, yg sudah berarti “Terimakasih” namun merupakan ungkapan tidak formal/ungkapan plain.

Di kalangan remaja, ada kata
サンキュー – Sankyuu yang diserap dari kata Inggris ”Thank you”. Bahasa slang ini kadang ditulis dengan angka 39 (angka 3 dalam bahasa jepang dibaca “san” dan angka 9 dibaca “kyuu”). Biasanya digunakan untuk bahasa sms.

Di daerah Oosaka, ada juga dialek daerah
おおきに yang kadang dipadukan menjadi おおきに どうも yang juga berarti “Terimakasih."

Ucapan ketika akan mulai makan/minum (Itadakimasu)

Secara gramatik berarti “Saya menerima”. Ucapan “Itadakimasu” mengandung makna rasa syukur dan terima kasih kepada semua yang telah berjasa, sehingga seseorang dapat menyantap suatu makanan dan kadang termasuk minuman. Dalam bahasa Indonesia (termasuk dalam Dorama dan Anime) kata “Itadakimasu” sering diartikan menjadi “Selamat makan” atau “Saya makan”.

Ucapan ketika selesai makan / minum (Gochisousama deshita)

Kata
ごちそう (gochisou) berarti “Hidangan yang lezat”. Gochisousama deshita diucapkan untuk berterimakasih kepada semua yang telah berjasa menyediakan makanan untuk kita. Kadang diartikan menjadi “Saya selesai makan” atau “Terimakasih atas makanannya”.

Ketika diajak pergi makan oleh orang lain, orang Jepang mempunyai kebiasaan mengucapkan gochisousama deshita berulang-ulang. Pertama ketika dia baru saja selesai makan. Kedua ketika mereka pulang dan akan berpisah kembali ke tempat tinggal masing-masing. Dan ketiga, adalah ketika mereka bertemu lagi keesokan harinya, atau beberapa hari setelah itu.

Saya berangkat (Ittekimasu)

Arti ittekimasu yang lebih tepat sesuai dengan asal kata-nya adlh “Saya pergi dan akan kembali lagi”. Diucapkan oleh seseorang yang akan berangkat meninggalkan suatu tempat, kemudian dia akan kembali lagi ke tmpt itu. Orang Jepang mempunyai kebiasaan mengucapkan
いってきます (ittekimasu) ketika mereka pergi dari rumah.

Silahkan berangkat ( Itte(i)rasshai )

Merupakan jawaban dari
いってきます( ittekimasu) . Bunyi “i” di tengah bisa dihilangkan. Diucapkan kepada orang yang akan pergi dari suatu tempat, dan dia akan kembali lagi (misalnya diucapkan ke anak yang akan berangkat ke sekolah).

Yang perlu diketahui adalah, dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga kedua ungkapan di atas dibalik, seseorang yang berada di rumah lebih dulu mengucapkan
いってらっしゃい dan orang yang akan pergi baru mengucapkan いってきます. Bukan sebuah contoh percakapan formal, tapi patut untuk diketahui.

Coba lihat penggunaan lainnya pada contoh di bawah ini:

ヤマピ : ともこちゃん、いま から いっしょに えいがかん に いかない?

tomoko chan, ima kara issho ni eigakan ni ikanai?

ともこ: ええ? じゃ、いってらっしゃい。。。

ee ? ja, itterasshai…

Yamapi : Tomoko-sayang… abis ini ke bioskop bareng-bareng yuk?

Tomoko : Hh? Oke kalo gitu…. selamat jalan…

Di percakapan itu "Itterasshai" dipakai oleh Tomoko untuk menolak ajakan Yamapi secara kasar dan dengan unsur bercanda. “Itterasshai” disitu bisa diartikan, "berangkat sendiri sono gih, aku disini aja ga ikutan."

Selamat datang (Irasshaimase)
いらっしゃいませ

Merupakan kata yang sering dipakai oleh pelayan toko untuk memberi sambutan kepada para costumer-nya. Irasshaimase hampir tidak pernah dipakai di kantor-kantor pelayanan umum, bank, kantor pos, juga oleh pribadi ketika menyambut seseorang. Ungkapan lain yang juga berarti “Selamat datang” adalah
いらっしゃい Irasshai dan ようこそ Youkoso.

Saya kembali (Tadaima)
ただいま

Sering juga diartikan “Saya pulang”. Diucapkan ketika kita kembali dari suatu tempat.

Selamat datang kembali (Okaerinasai)
お帰りなさい

Merupakan jawaban dari Tadaima. Berasal dari kata
かえり yang berarti pulang, dan なさい yang berarti silakan.

Shinchan (Nohara Shinosuke di Crayon Shinchan) selalu terbalik mengucapkan kedua salam ini. Dia selalu mengucapkan Okaerinasai ketika dia pulang, bukan Tadaima. Hehe.

Apa kabar? (Ogenki desuka)
お元気ですか

Dipakai untuk menanyakan keadaan orang lain. Kita bisa menjawabnya dengan
はい、元気です Hai, genki desu – Iya, sehat. Atau はい、お蔭様で Hai, okagesama de – Iya, berkat doa anda (saya baik-baik saja).

Diucapkan ketika pergi terlebih dahulu (Osakini )
お先に

Lengkapnya adalah
お先に失礼します Osakini shitsureishimasu. Berarti “Saya pergi duluan”. Dalam situasi di kelas misalnya, ketika kita ingin pulang terlebih dahulu, sementara teman-teman yang lain masih berada di dalam kelas, kita mengucapkan Osakini shitsureishimasu. Orang yang kita tinggalkan menjawabnya dengan お先にどうぞ osakini douzo yang berarti “Silakan duluan”.

Terimakasih telah bersusah payah (Otsukaresama deshita)
お疲れ様でした

Biasa juga diartikan “Terimakasih atas kerjasamanya”. Otsukaresama deshita diucapkan untuk situasi dimana beberapa orang telah selesai melakukan suatu pekerjaan / hal secara bersama-sama. Di dalam kelas, di dalam sebuah acara, ketika akan pulang dari tempat kerja dsb. Lazim juga diucapkan dengan dipenggal
おつかれさま おつかれさん atau おつかれ saja. Bentuk lain yang artinya sama, tapi bentuknya lebih tidak sopan adalahご苦労様でした Gokurousama deshita.

Sampai jumpa besok (Ja, mata ashita)
じゃ、また あした

Ashita berarti “Besok”. Kata Ashita disitu bisa diganti dengan kata-kata lain seperti
あとで “Sebentar lagi”, らいしゅう “Minggu depan”, らいげつ “Bulan depan”, dst. Bentuk yang lebih formal adalahでは、また Dewa, mata. Sedangkan bentuk yang tidak formal antara lain じゃ ね Ja ne, atau じゃ、またね Ja, mata ne, serta ほんじゃ Honjya (logat Kansai/Osaka).

Permisi (Ojyama shimasu) お邪魔します

Jama berarti “Gangguan” sehingga Ojamashimasu bisa diartikan “Saya mengganggu”. Dipakai ketika akan masuk ke kamar/rumah orang lain, atau juga sekedar basa-basi ketika akan meminta bantuan.

Permisi (Gomen kudasai)
ご免ください

Gomen kudasai diucapkan ketika kita akan bertamu ke rumah seseorang. Bisa juga sebagai pengganti mengetuk pintu.

Telah merepotkan (Osewani narimasu)
お世話になります

Osewani narimasu adalah saya telah merepotkan anda”. Merupakan ungkapan yang diucapkan ketika kita merasa telah membuat orang lain repot karena kita.

Tolong (Onegai shimasu)
お願いします

Merupakan permohonan ketika kita ingin meminta pertolongan kepada orang lain. “Mohon bantuannya” “Mohon kerjasamanya”. Ada juga kata
 よろしく yang artinya juga sama seperti Onegaishimasu. Kadang keduanya digabung menjadi よろしくおねがいします Yoroshiku onegaishimasu, atau yang lebih sopan lagiよろしくおねがいいたします Yoroshiku onegaiitashimasu. Artinya akan sama sekali berbeda ketika kita menambahkan kataどうぞ di depannya.

Salam kenal (Hajimemashite)
はじめまして

Diucapkan ketika mengawali perkenal saat kita bertemu pertama kali dengan seseorang. Dalam bahasa Inggris sama artinya dengan “How do you do”.

Terimalah perkenalan dari saya (Douzo yoroshiku onegai shimasu)
どうぞよろしくお願いします

Selamat pagi (Ohayou gozaimasu)
お早うございます

Walaupun tidak mengandung kata yang dalam bahasa Jepang berarti “Pagi”, tapi kata inilah yang diucapkan ketika kita pertama kali bertemu seseorang suatu hari. Untuk teman akrab atau orang yang kedudukannya di bawah kita, kita bisa mengucapkan
お早う Ohayou.

早うございます diucapkan sejak dini hari, sampai sekitar jam 11 pagi.

Selamat siang ( Konnichiwa )
今日は

Konnichi berarti “Hari ini”. Konnichiwa diucapkan mulai tengah hari, sampai matahari tenggelam. Yang perlu diingat, salam seperti Ohayou gozaimasu, Konnichiwa dan Konbanwa hanya dapat kita ucapkan ke seseorang satu kali dalam sehari. Lebih dari itu, jika kita bertemu lagi dengan orang yang sama dan ingin mengucapkan salam, kita bisa pake “Doumo” sambil menganggukkan kepala sedikit.

Selamat malam ( Konbanwa )
今晩は

Konban berarti “malam ini”. Dengan menambahkan partikel WA di belakangnya, kata ini berubah menjadi salam, yang diucapkan pada waktu malam hari.

Lama tidak bertemu ( Ohisashiburi desu )
お久しぶりです

Sesuai dengan artinya, diucapkan ketika bertemu orang yang kita sudah lama tidak berjumpa dengannya. Bentuk yang lebih kasar adalah
しばらくです Shibaraku desu.

Selamat ( Omedetou gozaimasu )
おめでとうございます

Selamat. Biasa digabung dengan kata lain seperti
新年おめでとうございます Shinnen omedetou gozaimasu “Selamat tahun baru” ご結婚おめでとうございます Go-kekkon omedetou gozaimasu “Selamat Menikah” 誕生日おめでとうございます Tanjoubi omedetou gozaimasu “Selamat ulang tahun” バランおめでとうございます Rubaran omedetou gozaimasu “Selamat Lebaran” dst.

Selamat tidur ( Oyasumi nasai )
お休みなさい

Diucapkan ketika kita berpisah dengan orang lain untuk tidur, atau… berpisah ketika sudah larut malam.

Maaf ( Sumimasen )
すみません

Digunakan untuk meminta maaf atas kesalahan kita, atau berterima kasih ketika org lain melakuka hal yang seharusnya tidak perlu dia lakukan untuk kita. Ada juga yang mengucapkannya dengan
すいません. Bentuk biasa dari ungkapan ini adalah ご免なさい Gomennasai, atau ごめん Gomen. Kata lain yang artinya mirip adalah しつれいします Shitsureishimasu, yang berarti “Maaf atas kelancangan saya”.

Halo ( Moshimoshi )
もしもし

Ada cerita yang mengatakan bahwa, kata ini dipakai karena setan tidak bisa mengucapkan kata “moshimoshi”. Ini menandakan bahwa orang yang mengangkat telepon dari kita benar-benar manusia, bukan hantu, setan atau sejenisnya.

Selamat Tinggal ( Sayounara )
さようなら

Merupakan ucapan ktika akan berpisah untuk jangka waktu yang lama, bahkan mungkin tidak akan bertemu lagi. Merupakan kependekan dari kalimat bahasa Jepang Klasik
さようならば おいとまをもうします Sayounaraba oitoma o moushimasu


Read More …