Jumat, 29 Juni 2012

learn Japanese Greeting


Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan
[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”
[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”
[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”
[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
–> (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)
[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”
[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
 –> (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)
[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”
[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)
Yang Umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung
[JAP] Hai
[INA] “Ya”
–> (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
[JAP] Iie
[INA] “Tidak”
–> (kebalikannya “hai”)
[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”
–> (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)
[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”

 [JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”
–> (bisa juga diterapkan untuk minta maaf seperti “gomen na sai”)
[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”
[JAP] Omedetou, ne
[INA] “Selamat ya”
–> (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)
[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”
[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”
–> (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)
[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”
[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”
–> (menyatakan pengertian atas suatu masalah)
JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”
Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda
[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”
[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”
[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”
Untuk Mengakhiri Pembicaraan
JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”
[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”


[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”
[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”
Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang
[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”–> (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)
[JAP] Ittekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”–> (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)
[JAP] Itterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”
–> (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Ittekimasu”)
[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”
–> (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)
[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”
–> (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)
[JAP] Kimochi ii…!
[INA] [literal] “terasa nyaman”
–> (umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. ketika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udaranya bagus, kalimat ini bisa dipakai untuk mengekspresikannya. ^^ )


Bentuk-bentuk Kata Kerja Dalam Bahasa Jepang



Dalam bahasa Jepang, kata kerja dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni: (1) Godan, (2) Ichidan, dan (3) Irregular (i.e. tidak tergolong dalam dua grup sebelumnya).

Secara fungsi hampir tidak ada bedanya antara tiga grup tersebut — semuanya sama-sama bersifat kata kerja, punya bentuk waktu, dan sebagainya. Yang membedakan cuma infleksi (perubahan bentuk)-nya saja.

Seperti apa perbedaan dan ketentuannya, akan segera kita lihat berikut ini.


1. Ichidan Verb
 

Ichidan verb ( ー段 ) adalah kata kerja yang bentuk dasarnya berakhiran -*eru atau -*iru. Sebagai contoh,

 [latin] Kakeru
 [kana] かける

[kanji] 掛ける (en: to wear, to put on)

> -*eru diwakili oleh -keru

 [latin] Oriru
 [kana] おりる

[kanji] 下りる (en: to descend)

> -*iru diwakili oleh -riru

 [latin] Taberu
 [kana] たべる

[kanji] 食べる (en: to eat)

> -*eru diwakili oleh -beru

Di sini kita lihat bahwa Ichidan verb ditentukan oleh akhiran -*iru atau -*eru. Perlu dicatat bahwa -*iru dan -*eru tersebut BUKAN imbuhan — mereka adalah bagian dari kata dasar.

Jadi, kalau kita hendak lihat di kamus, maka di sana akan tertulis “kakeru”, “oriru”, dan “taberu”. Inilah yang disebut sebagai Ichidan verb.


2. Godan Verb
 

Godan ( 五段 ) adalah kelompok kata kerja yang paling besar di antara ketiga grup kata kerja. Godan verb pada umumnya memiliki akhiran sebagai berikut:
-ku ( - ), -gu ( - ), -su ( - ), -tsu ( - ), -nu ( - ), -bu ( - ), -mu ( - ), -ru ( - ), -u ( - )

Sebagai contoh…

 [latin] Kaoru
 [kana] かおる

[kanji] 薫る (en: to smell sweet)

 [latin] Asobu
 [kana] あそぶ

[kanji] 遊ぶ (en: to play)

 [latin] Kau
 [kana] かう

[kanji] 買う (en: to buy)

Satu hal yang harus diingat: terkadang, jika melihat kata berakhiran -ru, kita langsung menilai bahwa itu Godan. Padahal belum tentu — sebagaimana
 sudah dibahas, ada kemungkinan bahwa itu adalah Ichidan (akhiran -*iru, -*eru).

Perbedaan antara Ichidan dan Godan akan berpengaruh dalam membentuk infleksi, terutama bentuk waktu — jika tidak ada halangan, ini akan kita bahas di bagian 8 kelak.


3. Irregular Verb
 

Di samping Ichidan dan Godan, terdapat satu grup yang kata kerjanya bersifat pengecualian/tidak tergabung di antaranya. Grup ini hanya berisi dua kata kerja, yakni:

IRREGULAR I:

[latin] suru
 [kana] する

[kanji] 為る ; meskipun begitu lebih sering ditulis dengan kana

(en: to do)

IRREGULAR II:

[latin] kuru
 [kana] くる

[kanji] 来る (en: to come)

Dengan demikian, kita sudah membahas tentang pengelompokan kata kerja. Selanjutnya kita akan membahas tentang bentuk positif dan negatif.



Infleksi (Perubahan Bentuk): Positif dan Negatif



Sebagaimana umumnya sebuah bahasa, bahasa Jepang juga mempunyai bentuk positif dan negatif. Sekarang kita akan membahas bentuk positif dan negatif dari kata kerja yang sudah dibahas.

Untuk memudahkan, berikut ini saya tampilkan dalam bentuk tabel:


a) Bentuk Negatif: Ichidan
 





b) Bentuk Negatif: Godan
 





c) Bentuk Negatif: Irregular







Sebagaimana bisa dilihat, bentuk negatif dalam bahasa Jepang pada umumnya berakhiran -nai ( -ない ). Meskipun begitu akhiran yang berbeda memberikan bentuk negatif yang berbeda — sebagai contoh, “asoBU” memiliki bentuk negatif “asoBANAI”. Jadi tidak bisa sekadar mencomot akhiran dan menggantinya dengan -nai. ^^

***

Penjelasan tentang kata kerja kita akhiri sementara di sini. Jika tidak ada halangan, maka saya akan sempatkan membahas tentang tense di [nihongo-8] kelak… that is, jika saya tidak dilanda kesibukan. 

Terima kasih atas perhatiannya. Seperti biasa, koreksi dan masukan pembaca sangat diharapkan (kalau ada).
[nihongo-1] Kalimat Aktif Sederhana dalam Bahasa Jepang

Juli 6, 2007 oleh sora9n

Catatan:

Post-post lain tentang bahasa Jepang di blog ini bisa Anda temukan di halaman direktori nihongo.



First off…


 Secara umum, bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Perbedaannya bisa dijabarkan sebagai berikut:

[ENG] I eat chocolate.
[INA] Saya makan coklat.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa bahasa Indonesia memiliki struktur kalimat yang mirip dengan bahasa Inggris. Jika kita hendak menerjemahkan kalimat pertama ke bahasa Indonesia, maka kita cuma perlu mengganti kata “I” dengan “Saya”, “eat” dengan “makan”, dan “chocolate” dengan “coklat”. Di sini, kita tidak perlu menukar posisi antara subyek, predikat, maupun obyek untuk melakukan penerjemahan.

Bagaimana dengan bahasa Jepang?

Dalam bahasa Jepang, hal tersebut tidak bisa diterapkan. Terjemahan kata-per-kata dari kalimat di atas adalah sebagai berikut:

 saya = watashi =
 makan = taberu = 食べる
 coklat = CHOKOREETO = チョコレート

Meskipun begitu, contoh “saya makan coklat” di atas akan diterjemahkan dalam bahasa Jepang menjadi:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.
[JAP] チョコレート 食べる


Mengapa?


 Ini karena kalimat dalam bahasa Jepang memakai struktur Subyek-Obyek-Predikat, dan menggunakan partikel tertentu sebagai pelengkap (yaitu “wa”/”ga” setelah subyek, dan “wo” untuk obyek). Kalau dilihat kata-per-kata dalam bahasa Indonesia, maka terjemahan di atas akan jadi seperti berikut:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO o taberu.

[INA] Saya, coklat, makan

Hmm, tapi ini kurang enak untuk dibaca.  Lebih cocok kalau kita menerjemahkannya sebagai berikut:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.

[INA] Oleh saya, coklat dimakan.

Dengan panduan tersebut, kita bisa menerjemahkan bentuk kalimat Jepang yang paling dasar. That is, kalimat aktif sederhana. Tentunya kosakata baru harus dipelajari sendiri — baik lewat kamus maupun otodidak. 

Contoh lainnya…

[JAP] Neko wa nezu o oikakeru.
[JAP] 猫は鼠を追い掛ける

-> “neko” () = “kucing”
 -> “nezu” () = “tikus”
 -> “oikakeru (追い掛ける) = “mengejar”

[INA1] Oleh kucing, tikus dikejar.

[INA2] Kucing mengejar tikus (bentuk disempurnakan)

***

Jika kita tidak menggunakan obyek dalam kalimat dan hanya memakai subyek-predikat, maka cara penerjemahan di atas tak perlu dilakukan. Kita bisa menerjemahkan kata-per-kata begitu saja.

E.g.

[JAP] Ano hito ga hashiru.
[JAP] あの人が走る

-> “ano hito” (あの人) = “orang itu”
 -> “hashiru” (走る) = “berlari”

[INA] Orang itu berlari

[JAP] Kaze ga fuku.
[JAP] 風が吹く

-> “kaze” () = “angin”
 -> “fuku” (吹く) = “bertiup”

[INA] Angin bertiup.

Ini juga berlaku untuk menjelaskan perihal suatu benda atau orang, hanya saja di akhirnya perlu ditambahkan partikel “desu” (atau bentuk informalnya, “da”).

[JAP] Namae wa Sora desu.
[JAP] 名前はソラです

-> “namae” (名前) = “nama”

[INA] Nama (saya) adalah Sora.

[JAP] Aitsu wa otoko da.
[JAP] あいつは男だ

-> “aitsu” (あいつ) = “orang itu” (bentuk informal)
 -> “otoko” () = “laki-laki/pria dewasa”

[INA] Orang itu laki-laki

***

Yang sudah dijelaskan di atas adalah struktur kalimat aktif sederhana dalam bahasa Jepang. Dalam pembahasan selanjutnya, saya akan coba menulis tentang partikel pembentuk keterangan dalam bahasa Timur ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar